Followers

Monday, September 2, 2013

Be Positive!

Dari Anas ra., ia berkata : "Sewaktu Nabi SAW menjumpai seorang wanita sedang menangis di atas kubur, maka beliau bersabda : "Bertakwalah kepada Allah dan sabarlah !" Wanita itu berkata : "Pergilah dairi sini karena sesungguhnya engkau tidak tertimpa musibah sebagaimana yang aku alami !" Wanita itu tidak tahu bahwa yang berkata adalah Nabi. Kemudian ada seseorang yang memberitahukan kalau itu adalah Nabi SAW Maka wanita itu segera datang ke rumah Beliau SAW dan ia tidak menjumpai para penjaga pintu, sehingga dengan mudah ia memasukinya kemudian ia berkata: "Saya tidak tahu kalau yang berkata tadi adalah engkau."Maka beliau bersabda : "Sesungguhnya sabar itu hanyalah pada hari pertama dari musibah itu."

(HR. Bukhari dan Muslim)

 

Dalam riwayat Muslim disebutkan : "Wanita itu menangisi anaknya yang baru meninggal."

 

Antara kelemahan utama umat Islam dewasa ini –termasuklah para aktivis dakwahnya- adalah bermentaliti lemah. Mentaliti loser. Sentiasa rasa dialah yang paling sibuk di alam maya ini. Sentiasa rasa menjadi yang terbaik adalah hal yang lebih mustahil berbanding mission impossible itu sendiri. Sedangkan perjuangan para Anbiya' wal Mursalin, beserta para pengikutnya –dan semoga kita semua berada se"bahtera" dalam pelayaran perjuangan bersama mereka- dijayakan pertama-tamanya oleh mentality yang positif, kemudian membawa kepada jasadiyah yang sihat, lalu menatijahkan sebuah pergerakan/ harakah yang produktif lagi berterusan/ mustamirah. Inilah yang diindikasikan oleh Allah SWT di dalam qalam-Nya yang mulia:-

 

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

"Dan berapa banyak dari Nabi-nabi (dahulu) telah berperang dengan disertai oleh ramai orang-orang yang taat kepada Allah, maka mereka;

i)             tidak merasa lemah semangat akan apa yang telah menimpa mereka pada jalan (agama) Allah

ii)             dan mereka juga tidak lemah tenaga

iii)            dan tidak pula mahu tunduk mengalah (kepada musuh)

dan (ingatlah), Allah sentiasa Mengasihi orang-orang yang sabra"

(Surah Ali Imran [3]:146)

 

Malah banyak lagi ayat-ayat Al-Quran beserta hadith-hadith Nabi SAW, selain peristiwa-peristiwa sirah, yang mana menggambarkan betapa Islam senantiasa memotivasikan para penganutnya untuk berfikiran positif, di saat seakan tiada pilihan lain melainkan berfikiran negatif.

 

Bukankah Islam, seperti di dalam surah Al-Anfal, menggambarkan pertembungan pihak Muslimin dengan pihak musuh (Musyrikin Quraisy) sebagai suatu hal yang dijanjikan untuk menetapkan yang benar dan membinasakan yang kufur, walhal pihak Muslimin yang berada di medan Badar itu bukanlah keluar untuk tunjuan berperang?

 

وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ

"Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepada kamu salah satu dari dua angkatan, menjadi untuk kamu (menghadapinya), sedang kamu suka kiranya (angkatan perniagaan) bukan angkatan (perang) yang mempunyai kekuatan itu yang dijadikan untuk kamu (menghadapinya). Padahal Allah menghendaki untuk menetapkan yang benar (agama Islam) dengan Kalimah-kalimahNya dan untuk membinasakan kaum yang kafir seluruhnya"

(Surah Al-Anfal [8]:7)

 

Atau, di saat pihak Muslimin sedang sibuk menggali parit mengelilingi kota Madinah, sebagai persiapan melayani tentera "rest of the world" di dalam Perang Ahzab yang sangat menggetarkan, apa lagi peperangan sebelum itu (Uhud) dimenangi oleh musuh, tiba-tiba Nabi SAW menjanjikan seribu satu harapan, tatkala memecahkan batu besar yang menghalang pekerjaan, dengan janji-jani impossible betapa umat Islam kelak akan menguasai Parsi, akan menguasai Rom, dan akan menguasai Ethiopia?

 

 

Maka apakah rahsianya? Berfikiran positif! Jangan hanya merasakan awaklah yang paling sibuk, awaklah yang paling malang, awaklah yang paling teruk diuji. Seperti di dalam hadith Bab Sabar Riyadhus Salihin di atas tadi. Dek kerana sang wanita itu sibuk merasa betapa tiada seorang pun yang bisa memahami rasa kehilangan dan kematian, menyebabkan dia memarahi baginda Nabi, untuk kemudiannya Nabi SAW mendeklarasikan betapa "sabar itu pada pukulan yang pertama."

 

 

Maka seandainya engkau merasa sedih dengan apa yang menimpamu pada hari ini, bandingkanlah kembali ujian dan dugaan yang menimpa orang-orang seperti Anwar Ibrahim, atau Dr. Mursi, dan yang lain seumpamanya; apakah engkau lebih teruk teruji berbanding dengan mereka semua?

 

Lemparkanlah jauh-jauh sifat "seorang ikan" (baca: selfish) agar engkau lebih positif melayari kehidupan penuh dengan pancaroba dugaan.

 

وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ ۖ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

"Dan janganlah kamu lemah (hilang semangat) dalam memburu musuh (yang menceroboh) itu; kerana kalau kamu menderita sakit (luka atau mati) maka sesungguhnya mereka pun menderita sakitnya seperti penderitaan kamu; sedang kamu mengharapkan dari Allah apa yang mereka tidak harapkan (iaitu balasan yang baik pada hari akhirat kelak) dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana."

(Surah An-Nisa' [4]:104)

 

 

 

No comments:

Post a Comment